Jumat, 26 Desember 2014

Mengenal burung Edel Sanger, si kecil yang mantap ngerollnya

Mungkin banyak dari sobat Burung kicau yang belum tahu tentang burung Edel Sanger atau yang biasa sering di sebut dengan nama burung Sanger. Burung yang mempunyai nama latin Serinus Leucopygius ini sama seperti burung Blackthroat yaitu sama-sama berasal dari Afrika. Meskipun begitu peminat dari burung yang bernama lain Grey Singing Finch ini tidak sebanyak burung BT (Blackthroat).



Sebenarnya burung ini sudah masuk ke negara kita sejak dari jaman dahulu, namun burung ini kurang di minati oleh para burung kicau mania, mungkin hal ini di karenakan karena burung ini memiliki penampilan yang kurang menarik dan tubuh nya pun lebih kecil dari burung BT.



Padahal burung ini juga mempunyai kicauan yang sangat rapat dan variatif, sehingga tak jarang burung ini sering di jadikan buat masteran burung kenari. Bahkan para pecinta burung Sanger di berbagai negara menyatakan bahwa burung ini mempunyai suara kicauan dengan kualitas paling melodius daripada jenis burung Finch yang lainnya.



Untuk perawatan burung terbilang cukup mudah, layaknya merawat burung kenari, burung Sanger juga sama seperti burung Finch lainnya yaitu memakan biji-bijian, anda juga bisa memberinya dengan sayur-sayuran seperti sawi kangkung dan lain-lain, dan juga bisa di berikan telur sebagai menu tambahannya.


Membedakan burung jantan dan betina:

Untuk membedakan jenkel (jenis kelamin) dari burung ini bukanlah perkara yang mudah, karena burung ini termasuk burung jenis monomorfik yaitu burung yang mempunyai fisik nyaris sama antara jantan dan betina.


Namun anda dapat dengan mudah untuk membedakannya setelah dewasa, yaitu dengan mendengarkan kicauannya, untuk yang jantan memiliki kicauan yang variatif, sedangkan yang betina hanya monoton seperti nada call. atau anda bisa melihat bagian vent nya untuk memastikannya seperti pada Cara membedakan jenkel burung kenari.

Nih video burung Sanger yang gacor mantaps..


Senin, 24 November 2014

Musim hujan burung jadi gampang sakit, berikut tips nya

Sekarang ini telah memasuki musim hujan, jika hujan mulai turun terus-menerus setiap hari, temperatur udara akan menjadi dingin, lembab karena tak ada sinar terik matahari yang menghangatkan bumi ini.


Hal ini sangat perlu di waspadai oleh sobat Burung kicau, karena perubahan cuaca seperti ini dapat mempengaruhi kesehatan burung kesayangan kita, menjadikan burung kurang fit, performanya menurun, macet bunyi, atau bahkan burung akan sakit. Apalagi untuk jenis burung yang tidak kuat terhadap cuaca dingin.


Hal-hal yang perlu di lakukan saat musim hujan adalah:

  • Menjaga kebersihan sangkar burung.
    Hawa dingin dan lembab akan memancing tumbuhnya jamur, bakteri dan virus. Terutama pada kotoran burung, untuk itu rajin-rajinlah sobat untuk membersihkan sangkar dan tempat pakan minum burung kesayanganmu, bila perlu semprotkan anti bakteri / disinfektan pada sangkar burung.

  • Jangan mandikan burung sementara waktu.
    Jika hujan berkepanjangan dan cuaca terlalu dingin, sebaiknya jangan paksakan burung untuk mandi, karena hal ini bisa menyebabkan burung sakit.

  • Jemur burung selagi ada panas matahari.
    Pada umumnya di musim hujan adalah burung kekurangan Dede (berjemur), yang akibatnya burung akan kekurangan asupan energy dan sistem kekebalan tubuhnya akan  menurun sehingga rentan untuk sakit, untuk itu, begitu ada terik matahari segeralah untuk menjemur burung secukupnya.

  • Tingkatkan porsi pakan Ef (Eftra fooding).
    Tambahlah porsi jangkrik 1-4 ekor, tergantung karakter burungnya dan juga berikan ulat hongkong secukupnya saja, ulat hongkong ini bersifat panas, jadi bisa untuk menghangatkan tubuh burung. Asalkan pemberiannya jangan lebay, karena terlalu banyak juga tidak baik untuk kesehatan.

  • Mengerodong burung.
    Kerodonglah momongan anda jika cuaca terlalu dingin, apalagi untuk malam hari. Karena kerodong akan melindungi burung anda dari angin atau udara yang dingin.

Kamis, 20 November 2014

Burung Mantenan / Sepah jantan dan betina, Mantab juga buat masteran

Burung sepah atau yang biasa orang jawa sebut dengan sebutan burung Mantenan ini adalah jenis burung dari family Campepaghidae dan dari genus Pericrocotus. Spesies ini termasuk jenis burung yang memakan serangga seperti ulat, laba-laba, kumbang, larva dan lain-lain, namun ada juga sebagian yang juga memakan buah-buahan.


Jika sobat Burung kicau sedang mencari burung untuk masteran ataupun sebagai peliharaan / klangenan di rumah, Burung Mantenan ini sangat cocok di jadikan pilihan, selain harganya terjangkau, warna fisik yang mempesona, suaranya pun nyaring dan ber speed.


Habitat dari burung ini adalah di hutan primer maupun sekunder, hutan mangrove, lahan perkebunan dan lain-lain. Burung ini mempunyai ras yang banyak sekali dan tersebar di  Asia tenggara, India, Himalaya, China, Indonesia dan lain-lain.


Macam-macam jenis burung mantenan terdiri dari:


1. Burung Sepah Kecil (Pericrocotous Cinnamomeus).
Pericrocotous Cinnamomeus

2. Burung Sepah Padang (Pericrocotous Divaricatus).
Pericrocotous Divaricatus

3. Burung Sepah Gunung (Pericrocotous Miniatus).
Pericrocotous Miniatus

4. Burung Sepah Tulin (Pericrocotous Igneus).
Pericrocotous Igneus

5. Burung Sepah Dagu kelabu (Pericrocotous Solaris).
Pericrocotous Solaris

6. Burung Sepah Hutan (Pericrocotous Flammeus).
Pericrocotous Flammeus


7. Burung Sepah Hutan Himalaya (Pericrocotous Flammeus Speciosus).

Pericrocotous Flammeus Speciosus
Dari semua jenis burung Sepah ini, jantan dan betina sama-sama dapat mengeluarkan kicauan, untuk jantan karakter suaranya lebih variatif sedangkan yang betina karakternya monoton dan lebih rapat (ngepik).

Untuk kualitas suara kicauannya, menurut kami adalah burung Sepah hutan yang dari Himalaya, karena suara dari burung yang jenis himalaya mempunyai volume yang lebih kencang dengan speed yang lebih rapat, dibangkan yang biasa.. tapi itu semua tergantung pada selera sobat masing-masing..

sedangkan perbedaan fisiknya adalah warna merah pada burung himalaya lebih tegas sedangkan yang biasa warnanya lebih muda (orange).

Dan inilah video burung Mantenan Sepah hutan Jantan di sambung betina...



Senin, 10 November 2014

Burung Pelatuk, burung yang unik dan masteran dahsyat

Burung Pelatuk adalah burung yang unik dan kian langka, sesuai dengan julukannya "Wood pecker" karena kebiasaannya yang suka mematuk pohon ataupun kayu dan hebatnya lagi dia mampu mematuk dengan sangat cepat seperti membenturkan kepalanya sebanyak 20 kali /detik.


Ternyata kebiasaan mematuk nya itu adalah untuk menunjukkan daerah kekuasaannya kepada para burung pelatuk yang lain dengan sinyal yang di hasilkan oleh patukannya itu, selain itu burung dari keluarga Picidae ini melakukannya untuk mencari makan seperti serangga atau larva yang ada di balik kulit pohon, dia juga mempunyai lidah yang panjang dan dapat di julurkan keluar sehingga mampu untuk menangkap makanannya dengan lebih mudah.


Paruhnya yang kuat itu juga di pakai untuk membuat sarangnya di pohon, yaitu dengan membuat lubang yang dalamnya bisa mencapai sekitar 45 cm, sehingga sarang telurnya aman dan tidak di ketahui oleh pemangsa.


Setidaknya di seluruh dunia ada sekitar 218 spesies dari burung ini, mereka memiliki kaki yang berbeda dari burung-burung pada umumnya, jika burung yang sering kita lihat memiliki 3 jari di depan dan 1 jari di belakang, burung Pelatuk ini mempunyai jenis kaki Zigodaktil yaitu 2 jari di depan dan 2 jari di belakang yang kuat, sehingga dengan jari seperti itulah burung ini mampu merambat pada pohon atau permukaan secara vertikal.



Uniknya lagi, burung ini mempunyai kicauan yang sangat bagus untuk masteran, yaitu cerecetan yang tajam, rapat dan panjang, seperti tembakan burung cililin..

Nii dia.. salah satu video jenis burung Pelatuk bawang yang gacor..


Jumat, 07 November 2014

Cara mengatasi burung yang suka salto

Jika orang awam melihat burung yang sedang berjumpalitan ataupun salto rasanya terlihat seperti terkagum karena burungnya bisa beratraksi. Akan tetapi lain halnya dengan para pecinta Burung kicau.

Kebiasaan burung yang suka berjumpalitan ataupun salto ini merupakan pemandangan yang menjengkelkan bagi sobat Burung kicau, bahkan banyak yang enggan untuk memelihara burung yang mempunyai kebiasaan buruk itu, karena di khawatir kan burung itu menularkan kebiasaan buruknya itu kepada burung yang lainnya.

Alasannya adalah burung yang salto itu dapat mengurangi nilai pada saat lomba burung berkicau, dan juga burung yang salto itu akan terlihat lebih sering beratraksi (salto) dari pada mengeluarkan suara kicauannya.

Adapun burung yang berkebiasaan salto ini di karenakan beberapa hal yaitu karena memang sudah menjadi kebiasaannya,bisa juga karena burung stres ataupun mentalnya down dan karena adanya penyakit ataupun kelainan. Dan biasanya burung yang sering berperilaku seperti ini adalah burung Pentet, Ciblek, Pleci, Kacer dan lain-lain.

Lalu bagaimana cara mengatasinya???

Mengatasi burung seperti ini bukanlah perkara yang mudah, mungkin sama halnya mengatasi pecandu rokok, jadi semua tergantung pada burung itu sendiri dan usaha dan kesabaran anda...

Cara yang bisa di lakukan adalah dengan membuat si burung jera, sehingga tidak akan melakukannya lagi. 

Berikut ada beberapa tips dan cara untuk mengatasi burung yang sering salto:

  • Dengan memasang tali pada sangkar burung secara horisontal, sehingga tidak ada ruang bagi burung untuk beratraksi salto. 
    1. Pasanglah tali di atas tangkringan sisi kanan dan kiri (sesuaikan dengan ruang gerak salto burung)
    2. Gunakanlah tali yang berbahan lentur seperti karet ban yang telah di potong, karet pentil dan lain-lain, hal ini agar si burung tidak sakit jika tersangkut tali.
    3. Atau lihat seperti gambar..

  • Memandikan burung dengan cara menyemprot dari sisi arah atas dengan menggunakan air es / air dingin.
  • Mandikan burung pada waktu malam hari, setelah itu bisa di angin-anginkan di luar selama 1-2 jam.
  • Kurangi Ef(extra fooding) nya.

    Senin, 20 Oktober 2014

    Mengenal burung Rambatan jantan dan betina

    Burung yang satu ini mempunyai kebiasaan yang cukup unik, yaitu suka berjalan merambati pohon, ranting dan lain-lain. Karena kebiasaannya itu,banyak sobat Burung kicau yang menyebutnya dengan burung Rambatan, meskipun dalam nama burung nasional di sebut dengan nama burung Munguk Beledu.

    Selain kebiasaanya yang unik, burung imut ini juga mempunyai kicauan yang tak kalah unik juga, yaitu dengan suara crecetan atau tembakan tajamnya yang hampir mirip seperti tembakan dari burung Cililin, jika burung Cililin memiliki suara tembakan yang tajam dan tebal maka burung rambatan ini memiliki suara yang tajam dan nyaring.

    Di tambah lagi burung yang mempunyai nama latin Sitta Frontallis ini cukup mudah dalam perawatannya, karena burung ini sangat mudah untuk beradaptasi dan mudah jinak. Oleh sebab itu, dengan segala kelebihannya, maka tak sedikit yang menjadikan burung ini sebagai master untuk burung-burung jagoan mereka.

    Burung yang berukuran sekitar 12 cm ini banyak tersebar di Asia tenggara, Filiphina, India, China selatan, Sunda besar, Semenanjung Malaysia, Jawa, Sumatra dan Kalimantan. Dan mereka menyukai hutan yang berdataran rendah hingga ketinggian 1.500 di atas permukaan laut seperti daerah perbukitan, hutan rawa, hutan pinus, perkebunan dan lain-lain.

    Layaknya burung Anis, Murai batu, Kacer, Ciblek, di alam bebas mereka memakan serangga-serangga kecil seperti ulat, belalang, laba-laba, jangkrik dan lain-lain.

    Perbedaan Jenis kelamin (Sexing) pada burung Rambatan jantan dan betina:

    • Biasanya burung jantan memiliki bulu dengan warna yang lebih terang atau cerah daripada yang betina.
    • Yang lebih pasti adalah pada burung jantan terdapat garis yang menyambung dari dahinya seperti alis yang berwarna hitam hingga ke belakang mata, sedangkan untuk burung betina tidak ada garis atau alis hitamnya.


    Minggu, 12 Oktober 2014

    Mengenali burung Cucak kombo / Kecial kombo jantan dan betina

    Meskipun burung yang satu ini memiliki sebutan nama Cucak kombo, namun burung bukanlah termasuk dalam keluarga burung Cucak-cucakan atau merbah, melainkan dia adalah sejenis burung penghisap madu (Honey eater), adapun juga yang menyebut burung ini dengan sebutan Kecial kombo.

    Ternyata burung yang memiliki nama latin Lichmera Lombokia ini adalah burung endemik dari Indonesia, yang bisa sobat Burung kicau temukan di Pulau lombok, Flores (NTT) dan Sumbawa (NTB).

    Tetapi ada juga Cucak kombo yang  mempunyai nama latin Lichmera Limbata yang habitatnya tersebar di Lombok, Flores, Sumbawa, Bali, Pulau Komodo, Sangeang, Alor, Sumba, Lomblen, Savu, Roti, Ndoo, Ndao, Semau, dan Timor.

    Layaknya burung Kolibri, burung ini pun adalah termasuk burung yang di lindungi, karena burung ini memiliki peranan penting dalam  keseimbangan ekosistem alam ini, karena keberadaannya dapat membantu dalam penyerbukan bunga secara alami.

    Namun ternyata banyak yang memburu burung ini dan tidak sedikit pula pedagang yang menjual burung ini di pasaran, karena burung ini memiliki suara crecetan yang khas dan layak di jadikan masteran, jika burung Kolibri memiliki crecetan yang sangat rapat dan nyaring, maka burung ini suaranya agak tebal di bandingkan dengan burung Kolibri.

    Membedakan jenkel (jenis kelamin) dari burung ini:

    Untuk membedakan ciri-ciri dan jenis kelamin dari burung ini cukup sulit, karena jika di lihat sepintas burung ini hampir tidak ada perbedaan antara burung jantan dan betina, jadi harus benar-benar teliti.

    Betina:
    • Warna bulu pada betina lebih terang di bandingkan dengan yang jantan.
    • Memiliki garis warna kuning pada pangkal paruhnya.
    • Ada warna kuning kehijauan yang tegas pada daerah atas kepala, bawah paruh dan ujung sayap.
    • Ada semburat kuning pada dadanya.

    Jantan:
    • Warna bulunya lebih gelap atau tidak secerah betina.
    • Jika betina pada bagian atas kepala, bawah paruh dan punggungnya agak berwarna kekuningan, maka pada burung jantan warnanya abu-abu gelap.
    • Ada bercak-bercak hitam pada leher/dada. 



    Sabtu, 04 Oktober 2014

    Mengenal burung Cabe jawa / Kemade / Ndas abang jantan dan betina

    Burung kecil ini mempunyai sebutan yang banyak, antara lain yaitu burung  cabai jawa, cabean, kemade, tongcit, emprit ndas abang dan lain-lain, dalam bahasa inggris burung ini di sebut Scarlet Headed Flowerpecker.

    Sosoknya sering terlihat di pekarangan rumah, hutan mangrove, di kebun, dan sangat menyukai pohon-pohon yang sedang berkembang atau berbunga seperti pohon mangga, jambu, rambutan, kersen dan lain-lain. Daerah penyebarnnya pun cukup luas yakni di Jawa, Bali, Lombok, Kalimantan dan Sumatra.

    Burung yang berukuran sekitar 8 cm ini mempunyai nama latin Dicaeum Trochileum dan termasuk dalam keluarga Dicaeidae, sebenarnya keberadaannya mempunyai peranan yang penting dalam sistem ekologi, karna dia dapat membantu penyebaran biji-biji dari sisa buah-buahan yang telah dia makan, atau yang di sebut dengan Ornithokori (pohon/tanaman yang membutuhkan bantuan dari burung untuk menyebarkan biji-bijinya), seperti tanaman benalu.

    Di alam habitatnya burung ini memakan buah dari tanaman benalu, buah-buahan dan juga serangga-serangga yang berukuran kecil.

    Kicauannya yang khas dengan tembakan crecetannya yang tajam dan rapat, menjadikan burung ini marak di buru para penghoby Burung Kicau, kebanyakan untuk  di jadikan sebagai burung master, apalagi harganya juga cukup terjangkau.

    Untuk membedakan jenis kelaminnya pun tidak terlalu sulit untuk burung yang dewasa
    Ciri-ciri Jantan:
    Pada bulu bagian kepala,leher dan punggung berwarna merah, tunggir / pangkal ekor juga  berwarna merah, sementara sayapnya berwarna gelap / hitam dan perutnya berwarna putih ke coklatan / ke abu-abuan.

    Sedangkan betina:
    Pada bagian tunggir / pangkal ekor juga berwarna merah tetapi pada bagian kepala hingga punggungnya berwarna coklat ke abu-abuan, untuk kurang lebihnya lihat gambar..






    Kamis, 18 September 2014

    Info jadwal lomba burung berkicau

    Berikut ini adalah informasi atau brosur untuk lomba burung, latber ataupun latpres yang di adakan oleh sobat-sobat Kicau mania di berbagai kota, yang akan kami tampilkan secara update.. Sobat tinggal klik judulnya untuk melihat brosurnya.


    Sobat Burung Kicau juga bisa mengirimkan email gambar browsur lomba burung di kota anda ke adien.djastro@gmail.com (sebaiknya gambar yg di kirim berukuran minimal 1000 pixels). Agar dapat kami tampilkan di sini, dan tentunya hal ini akan sangat memudahkan para sobat Burung Kicau yang ingin mencari info lomba burung..



    Info jadwal lomba burung di bulan Agustus 2016:

    Selasa, 09 September 2014

    Mengenal burung Trucukan jantan dan Tips membuat pakan racikan


    Sobat Burung Kicau pasti sudah kenal dengan dengan burung yang satu ini, karena burung ini sangat familiar sekali, yah namanya adalah burung Trucukan, ada juga yang menyebutnya dengan burung Jog-jog, Cerukcuk dan lain-lain, sedangkan di dalam bahasa Inggris burung yang masih bersaudara dengan Cucak rowo ini di sebut Yellow-Vented Bul-bul.

    Burung yang memiliki nama latin Pycnonotus Goiavier ini masih banyak di temukan di sekitar kita, dan hampir semua pasar burung pasti menjual burung ini, artinya burung ini populasinya masih terjaga di alam ini, di habitatnya burung ini menyukai di semak belukar, perkebunan, hutan sekunder, pekarangan dan tak jarang burung ini sering terlihat di tepi jalan ataupun di keramaian dan biasanya mereka berkelompok.

    Seperti burung-burung Merbah/Cucak-cucakan yang lain, burung ini gemar sekali memakan buah-buahan seperti pisang, pepaya, apel dan mereka juga memakan beberapa serangga, ulat, cacing dan lain-lain.

    Banyak juga sobat kicau yang memelihara burung ini, selain harganya yang terjangkau burung inipun mempunyai gaya khas yaitu berkicau sambil membuka kedua sayapnya atau biasa di sebut dengan istilah Garuda, di tambah lagi dengan suara yang merdu, apalagi untuk burung yang sudah bisa Ropel atau orang jawa menyebutnya dengan istilah Ningklong, serasa kicauan burung Cucak rowo.

    Untuk membedakan jenis kelamin burung Trucukan sebagai berikut:
    Jantan:

    • Buka mulutnya dan lihatlah, jika tenggorokannya berwarna kuning/orange maka burung itu jantan.
    • Lingkar hitam di sekitar mata, warna hitamnya lebih pekat/tegas.
    • Lebih suka membuka jambul di kepalanya apalagi saat berkicau.
    • Ukuran badannya lebih besar/kekar.
    • Warna pada bagian dadanya terlihat agak gelap.
    • Pada saat diam ekornya biasanya ngumpul / tidak mekar.
    • Lebih jelasnya lihat pada gambar..




    Sedangkan Untuk Betina sebaliknya..


    Tips membuat pakan racikan agar burung Trucukan cepat gacor:
    1. Sobat bisa mengoleskan madu pada buah pisang lalu berikan pada burung anda.
    2. Atau sobat bisa juga memberinya apel+kroto, caranya yaitu:
      -Parut lah buah apel yang akan di berikan, lalu ambil daginya/ampasnya saja, kemudian campurlah dengan kroto secukupnya.


    Minggu, 24 Agustus 2014

    Burung Nightingale, burung mungil yang dahsyat

    Pasti sobat Burung Kicau sudah tau dengan burung mungil yang bersuara dahsyat ini.. yah, namanya adalah burung Nightingale, burung yang mempunyai nama latin Lusciana Megarhynchos ini adalah burung yang masih dalam keluarga burung turdidae atau yang lebih di kenal dengan sebutan burung Sikatan. Maka tak jarang pula ada yang menyebut burung ini dengan sebutan burung Sikatan londo.

    Burung ini sangat jarang kita temui karena burung ini sudah termasuk dalam kategori burung yang di lindungi di daerah asalnya yang habitatnya kebanyakan di wilayah benua Eropa dan South-West Asia, jadi sudah sangat tidak memungkinkan untuk mendatangkan atau mengimpor burung ini. 



    Seperti burung-burung jenis turtidae yang lain, burung ini memakan buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan dan juga serangga. Mereka biasa hidup di hutan-hutan dan semak belukar yang berada dalam ketinggian kurang lebih 1400 kaki di atas permukaan laut.

    Burung yang memiliki ukuran sekitar 16 cm ini berwarna kecoklatan, mereka mempunyai kicau yang sangat variatif, tajam dan keras dan juga sangat rajin untuk bernyanyi di siang maupun malam hari, sehingga burung ini sangat cocok untuk di jadikan master burung-burung lain seperti Murai batu, Cucak ijo, Pentet, Kacer dan lain-lain.

    Di negara asalnya burung ini sudah sangat populer sejak ribuan tahun yang lalu dan namanya sering di jadikan sebagai cerita legenda, puisi dan juga bahklan ada yang menggunakannya dalam bait lagu.


    Jumat, 18 Juli 2014

    Mengenal burung Manyar jantan dan betina

    Burung Manyar adalah burung yang sangat pintar dalam bidang arsitek, yaitu burung pejantan akan membangun sarangnya dengan sangat rapi, unik dan cukup ribet. Karena mereka bersaing untuk membangun sarangnya untuk menarik perhatian dari burung betina, dimana sarang terbaik dialah yang akan mendapatkan pasangan betinanya dan jika sebaliknya maka burung betina enggan untuk berpasangan dengannya.

    Burung yang memiliki nama latin Ploceus Manyar ini dulu sering terlihat di area pekarangan sawah dan lain-lain, namun sekarang ini sangat sulit di temukan di alam bebas, karena ramenya perburuan oleh manusia.


    Di Asia tenggara, burung yang dalam bahasa inggris di sebut burung Weaver Bird ini ada empat jenis, dan yang ketiga jenis tersebut dapat di temukan di Indonesia, di antaranya adalah :

    • Manyar Tempua.
    Ploceus Philppinus jantan dan betina

    • Manyar Jambul.
    Ploceus Manyar jantan dan betina

    • Manyar Emas.
    Ploceus Hypoxanthus jantan dan betina

    Selain itu, burung pemakan biji-bijian yang suara aslinya aneh, melengking, serak dan kadang ga enak di dengar oleh teling. ternyata burung ini juga pintar dalam meniru suara burung lain, khususnya suara burung Kenari, Blackthroat dan Mozambik. Suaranya pun terdengar sangat fasih dan cukup jelas.

    Tak jarang pula banyak sobat Burung kicau yang menjadikan burung ini sebagai burung masteran mereka. Karena harganya yang cukup terjangkau dan juga perawatannya untuk burung ini tidak terlalu sulit layaknya merawat burung kenari.